Aksara Bali adalah aksara yang dipergunakan oleh orang Bali dalam menulis sebuah karya sastra. Selain itu aksara Bali juga dipergunakan dalam pembelajaran disekolah khususnya di mata pelajaran Bahasa Daerah Bali dari tingkat SD hingga kejenjang Perguruan Tinggi.
Minimnya pengetahuan menulis aksara Bali di jaman sekarang menjadi penyebab gagalnya para generasi untuk melestarikan salah satu budaya Bali.
Bahkan tidak jarang para siswa di sekolah tidak terlalu menyukai mata pelajaran ini. Lalu, apa penyebabnya?
Semua tergantung dari minat siswa sendiri apalagi yang menjadi penyebab utama ialah kurangnya dorongan atau motivasi diberbagai pihak.
Untuk mempermudah belajar Aksara Bali, kali ini saya posting pengetahuan dasar tentang Aksara Bali.
Jika dilihat
dari penggunaan, Aksara Bali dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni :
-Aksara Wresastra : adalah aksara Bali yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari/dalam pembelajaran
- Aksara Swalalita : Aksara ini dipergunakan oleh para pujangga untuk menulis Kekawin, dan sebagainya.
- Aksara Modre : Aksara ini hanya dipergunakan dan hanya dapat dibaca oleh orang yang ahli (wikan). Aksara ini dipakai untuk menulis mantra, rerajahan, dan aksara suci. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mempelajari aksara ini sehingga tidak boleh dipergunakan dalam pembelajaran di sekolah.
Dari ketiga aksara di Atas, aksara yang paling sering dijumpai adalah aksara Wresastra (Aksara Lumbrah) karena penggunannya yang umum dan mudah dipelajari.
Untuk itu, postingan kali ini akan membahas Aksara Bali Wresastra saja.
-Aksara Wresastra : adalah aksara Bali yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari/dalam pembelajaran
- Aksara Swalalita : Aksara ini dipergunakan oleh para pujangga untuk menulis Kekawin, dan sebagainya.
- Aksara Modre : Aksara ini hanya dipergunakan dan hanya dapat dibaca oleh orang yang ahli (wikan). Aksara ini dipakai untuk menulis mantra, rerajahan, dan aksara suci. Hanya orang-orang tertentu saja yang boleh mempelajari aksara ini sehingga tidak boleh dipergunakan dalam pembelajaran di sekolah.
Dari ketiga aksara di Atas, aksara yang paling sering dijumpai adalah aksara Wresastra (Aksara Lumbrah) karena penggunannya yang umum dan mudah dipelajari.
Untuk itu, postingan kali ini akan membahas Aksara Bali Wresastra saja.
Aksara
Wresastra/Aksara Bali Lumbrah
Aksara
ini dipergunakan untuk menuliskan kata atau bahasa yang dipergunakan
sehari-hari khususnya dalam pembelajaran di sekolah-sekolah. Aksara ini dapat
dibedakan menjadi :
a. Aksara
Suara (Aksara Vokal)
Aksara ini terdiri dari 6 jenis yaitu:
Tabel diatas merupakan kumpulan aksara Vokal yang sebenarnya terdiri dari satu jenis aksara saja yakni aksara ''a'', kemudian aksara ini di beri ''busana'' sehingga melahirkan ucapan ''i, u, e, o dan E''.
''Busana'' ini dinakaman Pengangge Suara
Pengangge Suara untuk jenis aksara ini terdiri dari 5 buah yang masing-masing dinamai:
Klik gambar untuk memperbesar
b. Aksara Wianjana (Aksara Konsonan)
Aksara ini terdiri dari 18 aksara yaitu :
Klik gambar untuk memperbesar
Aksara ini disebut juga aksara konsonan (huruf mati). aksara ini dipergunakan untuk menulis kata berbahasa Bali maupun bahasa asing termasuk bahasa Indonesia.
Untuk mempermudah silahkan lihat Tabel.
Catatan : ada kesamaan antara aksara vokal ''a'' dengan aksara konsonan ''ha'', begitupun bentuknya. Fungsi kedua aksara hampir sama.